27 Oktober 2008

My spider


Coba..coba

Hutan Negeriku


Paru-paru dunia..demikian pakar berkata

22 Maret 2008

Megabazzar Komputer Maret 2008

Sebenarnya kondisi badanku belum pulih seluruhnya, cuma karena keinginan yang kuat untuk sekedar melihat perkembangan teknologi dari jarak dekat, tidak sekedar membaca dan melihat saja, tapi kalau bisa ya... mencobanya.

Demikian aku datang ke JHCC pagi sekali dengan harapan jalanan masih sepi dan terutama tempat parkir masih lenggang dan ketika masuk ke ruang pamer suasana masih nyaman.

Aku tiba jam 8.25 dan menyempatkan beli koran mingguan, sambil menunggu teman aku menghabiskan waktu dengan membacanya. Tepat jam 9.00 temanku dah tiba dan kami memutuskan untuk mengisi "kampung tengah" dengan sepiring nasi soto ayam dan segelas teh panas.

Segera kami antri membeli tiket sehaga 5000 yang berlaku 1 hari, stand yang kami kunjungi adalah toshiba, acer dan NEC kenapa.. karena temanku berencana membeli sebuah notebook.

Menurut saya, hampir semua produk notebook masih dengan design yang sama kecuali mungkin acer para produk travelmate nya menggunakan design clamshell - mengingatkan aku pada produk notebook machintosh jadul.

Yang menarik perhatianku adalah UMPC keluaran Zyrex, bentuknya lebih maskulin dibandingkan EEE PC keluaran Asus yang tampil dengan warna2 yang meriah...

Spesifikasinya bawaannya juga jauh lebih memadai jika kita berniat membawanya "partner" dalam pekerjaan kita. Dengan mengusung prosesor sebesar 1GB dan HDD 60GB sangat cukup untuk menjalani aplikasi office "nyambi" dengerin mp3.

Namun sayangnya UBUD ini sudah di bundel dengan OS Windows Vista starter kit, kembali lagi menurut aku sih... akan lebih "chic" kalau UBUD sesuai dengan variannya Everex Cloudbook yang memakai GOS Linux desktop dengan tampilan cukup cantik.

Setelah lelah berkeliling, akhirnya temanku memutuskan memilih NEC dengan spesifikasi core 2 duo 1GB 120 HDD SATA, terus terang aku lupa serialnya....

Masih menurut aku, merk NEC ini memang terkenal dengan ketangguhan bodynya, karena temanku yang lain memiliki NEC keluaran lama, dan notebooknya itu kejatuhan televisi. Notebooknya masih bisa digunakan meski antara keyboard dan layar telah terpisah.

Setelah lelah berkeliling melihat dan mencoba, akhirnya kami memutuskan pulang pada jam 16.00

13 Maret 2008

Melawan Sikap Angkuh

Mungkin salah satu sikap negatif yang sulit untuk disadari adalah keangkuhan, karena kita semua cenderung untuk selalu merasa cukup rendah hati. Bahkan sekalipun pada saat-saat kita sungguh menikmati pujian dan sanjungan, hingga lupa diri dan tenggelam dalam perasaan bangga berlebihan, kita tetap masih menganggapnya sebagai suatu kelayakan. Mengapa kita bisa bersikap angkuh?

Penyebab :

1. Merasa diri lebih
Setiap kemampuan yang dianggap dan dirasakan sebagai milik yang harus
dipertahankan akan membuat kita mengukur segala sesuatu dengan kelebihan
kita, tanpa sadar kita selalu menilai kekurangan orang dan sulit menerima
kelebihannya.

2. Usaha menutupi kekurangan yang ada
Ada kalanya sikap angkuh timbul karena kita berusaha untuk menutupi
kelemahan yang ada. Kita tidak rela menerima kenyataan dan merasa akan
disepelekan jika orang lain mengetahui segala kekurangan tersebut.

3. Haus perhatian
Keangkuhan juga sebenarnya mengisyaratkan adanya rasa haus akan
sanjungan dan perhatian orang. Penerimaan orang diukur dengan seberapa
banyak pujiannya.

Solusi :

1. Ingat pertanggungjawaban pribadi
Setiap kemampuan selalu disertai dgn tanggung jawab untuk melaksanakannya,
dan semua kelebihan bertujuan untuk menjadi jawaban atas kekurangan yang
lain, demikian sebaliknya. Sehingga kita tidak bermegah atas kelebihan, tetapi
melalui kelebihan yang ada kita sanggup memberkati orang lain.

2. Terimalah kebaikan orang lain
Saat menerima kebaikan dan kelebihan orang lain, secara sadar kita mengakui
kekurangan kita, hal itu akan meruntuhkan benteng-benteng keangkuhan
pribadi.

3. Kembangkan etos padi
Semakin berisi semakin merunduk, makin banyak hal yang kita miliki atau
lakukan seharusnya semakin kita merasa belum berarti apa-apa.

Allah menentang orang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati

sumber : powercharater.com


Bergumul dengan perasaan bersalah

Kita semua pernah melakukan kesalahan, besar atau kecil, baik disengaja maupun tidak disengaja. Masalahnya, ialah jika kita terus menerus dikejar oleh rasa bersalah itu sehingga seolah-olah kita bahkan tidak dapat memaafkan diri sendiri dan akhirnya terjerat dan bergumul dengan penyesalan yang tak kunjung berakhir. Hal itu akan sangat merugikan kita.

Mengapa kita bergumul dengan perasaan bersalah ?

Penyebab :

1. Tidak ada penyelesaian yang benar
Karena perasaan takut, malu, enggan bahkan keangkuhan membuat kita tidak
melakukan penyelesaian dengan cara benar. Kita cenderung menutupinya dan
melemparkan kesalahan pada orang lain, tapi hati nurani kita tetap menuduh.

2. Sikap ingin nampak sempurna
Kita tidak dapat menerima kesalahan atau kegagalan dan menganggapnya
sebagai cacat yang tak dapat diperbaiki lagi, hal ini menimbulkan penyesalan
dan rasa bersalah yang tak berkeputusan.

3. Hidup dalam disiplin dan aturan hukum yang keras
Jika kita dididik dengan aturan yang keras dan kurang mengalami kasih sayang,
maka kita terbiasa hidup dalam penerimaan dan pengampunan.

Solusi :

1. Akui kesalahan pada orang dengan situasi dan tempat yang tepat (hadapi
kenyataan dengan berani)
Cepat atau lambat tiap kesalahan pasti tersingkap, semakin lama semakin
merugikan diri sendiri. Karena itu bangun rasa percaya diri kita dan lakukan
penyelesaian dengan sikap benar. Buat permohonan maaf dan jika perlu dengan
mengadakan restitusi, pemulihan atau ganti kerugian secara adil.

2. Belajar dari kesalahan tersebut
Puncak keberhasilan dicapai dengan anak tangga kegagalan, mengembangkan
sikap positif dan wajar terhadap kesalahan membuat kita dapat belajar dari
masa lalu untuk meraih sukses di masa depan.

3. Tidak mengulangu kesalahan yang sama
Sebuah penyesalan harus disertai dengan komitmen untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama. Bisa bersalah lagi tapi dalam aspek yang berbeda.

Dosaku kuberitahukan kepadaMu, dan kesalahanku tidak kusembunyikan ; .... Dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. (Mazmur 32 : 5)


sumber : powercharacter.com